SpongeBob SquarePants
Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

ANALISIS KASUS BERDASARKAN TEORI VIKTOR FRANKL



LULUSAN SMK KALAHKAN DOKTOR LULUSAN  OXFORD


Arfi’an Fuadi dan M. Arie Kurniawan tak pernah menyangka bahwa mereka akan menjadi jutawan. Kakak beradik yang berasal dari keluarga yang ekonominya terbilang pas-pasan ini awalnya sempat menjadi penjual susu dan tukang tambal ban selepas lulus SMK.  Kemudian lewat Dtech Engineering, dua kakak beradik asal Salatiga, Jawa Tengah ini telah sukses.  Dtech Engineering adalah nama atas usaha mereka dibidang  mechanical engineering, mechanical designing, product design, serta finite element analysis.

Mereka pun mulaiNgetop” setelah Arie memenangi lomba pada ajang “3D Printing Challenge” yang diadakan General Electric dan GrabCAD. Ia berhasil memperoleh juara pertama setelah menyisihkan 700 peserta lain dari 56 negara. Ia bahkan berhasil mengalahkan peserta yang menyandang gelar Ph.D dari Swedia dan seorang insinyur lulusan Oxford yang bekerja di perusahaan pembuat pesawat Airbus yang memperoleh juara dua dan tiga.

”Lomba ini membuat alat penggantung mesin jet seringan mungkin dengan tetap mempertahankan kekuatan angkut mesin jet seberat 9.500 pon. Saya berhasil mengurangi berat dari 2 kilogram lebih menjadi 327 gram saja. Berkurang 84 persen bobotnya,” ungkap Arie ketika ditemui di rumah kakaknya, Senin (4/8).

Pencapaian Arie ini merupakan hasil didik kakaknya, Arfi’an. Ternyata , sang kakak hanya mengajarinya  secara otodidak tanpa pernah mendapatkan materi pendidikan CAD (computer aided design). Kesuksesan yang mereka peroleh ini tidak melalui jalan yang mudah. Untuk memulai usahanya ini,  Arfian bekerja di Kantor Pos untuk bisa membeli komputer bekas. "Dari tabungan terkumpul Rp 1,5 juta dan diberi tambahan uang dari ayah, hingga saya bisa beli komputer," ujarnya.

Pengalaman pahit lainnya pun pernah mengisi kesuksesan yang mereka peroleh saat ini. Mereka pernah ditipu seorang klien yang meminta untuk membuat pulpen berbahan aluminium. Mereka sudah mengerjakan 30 persen dari total 400 buah pulpen yang diminta. Namun, pesanan itu ternyata tidak dibayar. Mereka pun tidak bisa berbuat apa-apa lantaran komunikasi dilakukan hanya melalui skype dan email. Mereka pun menganggap ini sebagai batu loncatan menuju kesuksesan.

Sejauh ini, mereka telah menerima banyak order dari  150 klien yang berasal dari berbagai negara seperti Amerika, Jerman, Singapura, Selandia Baru dll. Mereka pun telah menghasilkan berbagai desain mekanik seperti pulpen eksklusif yang terbuat dari aluminium dan batok kelapa, yaitu coco pen, puter pen dsb. Saat ini, tarif yang dipatok Arfian dan Arie saat ini sekitar Rp 175.000 atau sekitar 15 dollar AS–20 dollar AS per jam untuk tiap orang.



VIKTOR FRANKL (1905-1997)

Viktor Emil Frankl merupakan seorang tokoh neurology serta psikiatri yang lahir pada tanggal 26 Maret 1905 di Austria dan meninggal dunia pada tanggal 02 September 1997 di Austria. Ia yang berada dalam keluarga Yahudi tersebut ternyata memiliki minat yang besar dalam persoalan keagamaan, khususnya dalam konteks meaning of life.  
Hal inilah yang mendasari Frankl menggagas aliran logotherapy yang juga dipengaruhi oleh teori Eksistensial. Logotherapy merupakan gabungan dari kata logos yang berarti meaning (makna). Sehingga, Logotherapy merupakan terapi yang melampaui makna.
Landasan Filosofi dari Viktor Frankl:
1.       The Freedom of Will
Yaitu kebebasan seseorang untuk bertanggung jawab. Termasuk kebebasan untuk mengambil sikap terhadap kondisi-kondisi biologis, psikologis maupun sosiokultural.
2.       The Will to Meaning
Motivasi dasar manusia yang tertuju kepada hal-hal dasar di luar diri individu itu sendiri sehingga The Will to Meaning ini tidak bersifat self-centered (terpusat kepada diri sendiri)
3.       The Meaning of Life
·                Dapat ditemukan didalam kehidupan manusia, dan merupakan suatu yang unik, personal, dan juga spesifik.
·                The Meaning of Life tidak dapat kita terima dari orang lain ataupun diberikan oleh orang lain, sebab kita harus dapat menemukannya dengan diri sendiri kita.

Sumber Makna Hidup menurut Viktor Frankl:
1.       Creative Values
Makna hidup seseorang hendaknya berasal dari berkarya, bekerja, menciptakan, dan melaksanakannya karena seorang individu memang mencintai apa yang dikerjakannya.
2.       Experiental Values
Bagaimana seorang individu meyakini dan memahami kebenaran yang ada, nilai-nilai keyakinan, keindahan, cinta kasih, serta keimanannya.
3.       Attitudinal Values
Bagaimana seorang individu dapat mengambil sikap dan langkah yang tepat dan pasti terhadap suatu peristiwa buruk yang menimpanya dan tidak dapat dihindarinya.


PEMBAHASAN

Berdasarkan Landasan Filosofi  dari teori Viktor Frankl
*The Freedom Of Will:
Berdasarkan teori Viktor Frankl, Arfi’an Fuadi dan M. Arie Kurniawan telah menentukan hal apa yang ingin ia capai dikehidupan. Keputusan bergelut dibidang tersebut merupakan The Freedom of Will mereka.
**The Will To Meaning :
Awalnya, Arfi’an yang ingin mengubah kehidupannya menjadi lebih baik lewat mengutak-atik komputer. Kemudian, sang adik pun menyusul dan mendapatkan pengajaran secara otodidak dari sang kakak. Sehingga timbullah hasrat untuk serius menggeluti karir di bidang komputer.  Mereka juga tetap  mendapat dorongan dari keluarga. Mereka pun telah memutuskan untuk berkarir di bidang yang mereka minati tersebut.
***The Meaning Of Life :
 “asal punya niat sama mau kerja keras sih, apa aja bisa diraih kok. Soal uang, ntar juga bakal ngebuntutin sendiri”. Artinya, sesulit apa pun kehidupan itu pasti ada jalan. Buktinya, mereka yang dari keluarga yang ekonominya pas-pasan, hanya lulusan SMK bahkan bermodalkan komputer bekas bisa meraih kesuksesan.  Asal ada niat pasti ada jalan. Inilah the meaning of life mereka.

Ditinjau dari sumber makna hidup :
*Creative Values :
Walau hanya menyandang lulusan SMK, mereka tetap berusaha untuk mengembangkan bakatnya di bidang desain. Sejak kecil mereka memang berminat dan menyenangi hal-hal yang berbau desain. Sehingga, mereka pun berkecimpung di dalam dunia desain. Arie pun pernah memenangkan juara pertama pada ajang “3D Printing Challenge” yang diadakan General Electric dan GrabCAD. Ia berhasil menciptakan desain untuk menghasilkan mesin jet yang ringan. Arfi’an Fuadi dan M. Arie Kurniawan pun telah menghasilkan berbagai karya seperti desain coco pen, puter pen dan lain sebagainya.
**Experiental Values :
Mereka sangat menghargai pengalaman yang mereka peroleh. Mereka memahami bahwa dalam kehidupan itu harus berani bertindak. Awal untuk mendirikan Dtech Engineering sangat sulit. Arfi’an pun bekerja di kantor pos untuk mengumpulkan uang agar dapat membeli komputer karena biasanya ia meminjam komputer sepupunya. Ia pun akhirnya dapat membeli komputer bekas yang juga dibantu ayahnya. Dari bermodal minat, tekad, komputer bekas dan lulusan SMK, ia mampu mendirikan Dtech Engineering bersama sang adik, Arie. Mereka pun memiliki keyakinan dan mulai memasuki situs pasar global. Banyak orang Indonesia yang menganggap  seram pasar global. Tetapi, menurut mereka bekerja sama dengan klien dari luar negeri merupakan pengalaman menarik. Mereka menganggap klien mancanegara lebih terbuka dan fleksibel. Walau pengalaman sulit seperti ditipu klien luar negeri pernah terjadi, mereka menganggapnya sebagai suatu pengalaman yang mendidik.
***Attitudinal Values :
Sikap dua kakak beradik ini seperti peribahasa Jepang yang mengatakan Nanakorobi Yaoki artinya tujuh kali jatuh, delapan kali bangun. Peribahasa ini mengisyaratkan tentang semangat dan pantang menyerah walau harus jatuh bangun hingga berkali-kali. Hal ini tampak dari sikap mereka yang tetap semangat untuk mendirikan Dtech Engineering walau hanya bermodal lulusan SMK. Mereka tetap berjuang dan bersungguh-sungguh dalam melaksanakan hal yang memang benar-benar ingin dilakukan dalam kehidupan mereka. Walaupun, mereka pernah tertipu oleh klien tetapi mereka tetap berani menjalankan bisnis di pasar global internasional. Alhasil, mereka sukses dan menghargai kesuksesannya tersebut dengan membuka kelas gratis untuk berbagi ilmu dengan orang-orang yang punya minat serupa.


Referensi :
Schultz and Schultz. 1993. Theories Of Personality. California : Brooks/ Cole Publishing Company.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Perbedaan Andragogi dan Pedagogi

     Dalam bahasa Yunani, andragogi berasal dari dua kata, yakni andra yang berarti orang dewasa dan agogos yang berarti memimpin. Andragogi kemudian dirumuskan sebagai suatu seni dan ilmu untuk membantu orang dewasa belajar. Intinya andagogi itu adalah pendidikan untuk orang dewasa.

    Sementara pedagogi yang berasal dari kata paid yang artinya anak dan agogos yang berarti memimpin atau membimbing. Pedagogi kemudian dirumuskan sebagai suatu seni dan pengetahuan mengajar anak. Intinya pedagogi itu adalah pendidikan untuk anak-anak.

Berikut perbedaan antara andragogi dan pedagogi:
ANDRAGOGI
PEDAGOGI
Pembelajar disebut ‘peserta didik’ atau ‘warga didik’
Pembelajar disebut sebagai ‘siswa’ atau ‘anak didik’
Metode belajar aktif
Metode belajar pasif
Belajar terpusat pada masalah kehidupan nyata
Belajar terpusat pada isi pengetahuan teoritis
Tujuan fleksibel
Tujuan ditentukan sebelumnya
Gaya Belajar Independen
Gaya Belajar dependen
Pembelajaran mempengaruhi kecepatan
Guru mengontrol waktu dan kecepatan
Diasumsikan peserta didik mempunyai pengalaman berkontribusi
Diasumsikan bahwa siswa tidak mempunyai pengalaman
Peserta dianggap sebagai sumber daya.
Guru sebagai sumber utama

Contoh Andragogi dan Pedagogi berdasarkan pengalaman saya sendiri:

**Andragogi**
Saya adalah mahasiswa Fakultas Psikologi USU yang saat ini tengah berada di semester II. Nah, pada tahap ini saya dapat dikatakan sudah berada pada tahap dewasa awal. Sehingga pendidikan yang saya peroleh itu lebih kepada andragogi yang berarti saya sebagai pembelajar yang aktif. Di kampus itu, mahasiswa sendirilah lah yang harus menentukan tujuannya secara fleksibel misalnya saya punya IPK bagus. Gaya belajar saya pun independen baik di kampus maupun di rumah. Artinya semua jadwal saya sendiri yang mengatur. Di kampus, kami melaksanakan kegiatan yang namanya presentasi. Kegiatan ini menyebabkan saya sebagai sumber daya dari pengetahuan yang hendak dipresentasikan . Intinya, saya sebagai pembelajar dalam andragogi harus berkontribusi dengan sesamanya dalam mencapai suatu tujuan.
**Pedagogi**
Pendidikan pedagogi yang saya terima lebih terlihat ketika saya masih TK, SD, dan SMP . Pada masa ini saya sebagai pembelajar yang pasif. Semua materi pelajaran itu dari guru. Guru yang selalu memberikan penjelasan teoritis. Saya yang sangat bergantu pada guru. Dimana, segala jadwal belajar guru yang mengontrol dan sumber utama dalam menyampaikan materi pembelajaran. Guru menerangkan di depan kelas dan saya yang masih disebut siswa duduk memperhatikan guru. Di pedagogi ini, guru lah yang memegang peranan penting dalam pembentukan perilaku dan pengetahuan saya.

  Berikut asumsi andragogi dan asumsi pedagogi berdasarkan 11 indikator :
INDIKATOR
ASUMSI ANDRAGOGI
ASUMSI PEDAGOGI
Kesiapan
Perkembangan peran sosial
Perkembangan tekanan sosial
Orientasi untuk Belajar
Berpusat pada masalah
Berpusat pada substansi pelajaran
Perumusan Tujuan
Negosiasi
Oleh guru
Pengalaman
Pelajar merupakan sumber daya yang kaya
Berharga kecil
Kegiatan
Teknik pengalaman
Teknik pelayanan
Konsep Diri
Peningkatan arah diri menuju kemandirian
Ketergantungan
Perspektif Waktu
Kecepatan aplikasi
Aplikasi ditunda
Iklim Belajar
Informal , mutual
Berorientasi pada otoritas
Evaluasi
Fleksa diagnosis kebutuhan & fleksa program kebutuhan
Oleh guru
Perencanaan
Fleksa ( mutual diagnosis diri )
Oleh guru
Desain
Diurutkan dalam kesiapan
Logika, materi pelajaran, konten

Berikut contoh dari pengalaman saya berdasarklan beberapa indikator dalam asumsi andargogi dan pedagogi :

Kesiapan
Pedagogi : Saya agak grogi berhubungan dengan orang lain yang tidak dikenal.
Andragogi : Saya bisa berkomunikasi dengan siapa pun.
Orientasi untuk belajar
Pedagogi : saya mengetahui informasi dari materi pelajaran. Misalnya mengetahui tentang rumus-rumus, istilah biologis dll.
Andragogi : saya yang sudah tahu rumus tersebut dapat mengaplikasikannya dalam menyelesaikan suatu masalah. Misalnya rumus kimia saya aplikasikan dalam membuat sabun cair cuci piring.
Kegiatan
Pedagogi : guru selalu melayani muridnya. Misalnya saat saya tidak mengerti pelajaran tersebut, guru bersedia mengulanginya kembali. Sehingga terjadinya kegiatan melayani.
Andragogi : saya berusaha mengemukakan suatu permasalahan berdasarkan pengalaman saya.
Konsep Diri
Pedagogi : Saya yang masih kanak-kanak masih perlu bantuan baik dari guru maupun orang tua. Saya belum dapat mengerjakan sesuatu yang sulit sendiri.
Andragogi : Saat saya memiliki suatu masalah maka saya akan berusaha mencari jalan keluarnya sendiri.
Perencanaan
Pedagogi : segala bentuk kegiatan yang akan dilakukan dan segala materi yang akan dibahas direncanakan oleh guru.
Andragogi : saya mengatur rencana saya ke depannya misalnya ingin menjadi seorang psikolog dan saya mendiagnosis diri sendiri apakah saya memang benar-benar cocok.

Sekian postingan kali ini mengenai andragogi dan pedagogi.sebagai tugas Psikologi Pendidikan.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS