SpongeBob SquarePants
Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

MOTIVASI

 

Mengeksplorasi Motivasi
Apa itu Motivasi?

Motivasi adalah proses yang memberi semangat,arah,dan kegigihan perilaku. Contohnya pada kisah Lance Amstrong. Ia adalah seorang pembalap sepeda yang hebat . Tetapi, pada tahun 1996 ia didiagnosis mengidap kanker. Kemudian, emosinya memburuk saat diperkirakan kesembuhannya kurang dari 50%. Akhirnya, Ia pun pulih dan bertekad untuk memenangkan lomba Tour de France sejauh 2000 mil. Hari demi hari Lance berlatih keras dan bertekad untuk menang. Lance pun berhasil memenangkan perlombaan itu, bukan hanya sekali tetapi empat kali berturut-turut, yaitu tahun 1999, 2000, 2001, dan 2002.

Perspektif Tentang Motivasi

Perspektif Behavioral. Perspektif behavioral yaitu menekankan imbalan dan hukuman eksternal sebagai kunci dalam menentukan motivasi murid. Insentif adalah peristiwa atau stimuli positif atau negatif yang dapat memotivasi perilaku murid Penggunaan intensif dapat menambah minat murid pada pelajaran dan mengarahkan perilaku mereka.

Perspektif Humanistis. Perspektif humanistis menekankan pada kapasitas peserta didik untuk mengembangkan kepribadian,kebebasan untuk memilih nasib mereka,dan kualitas positif(seperti peka terhadap orang lain). Pespektif ini berkaitan dengan hirarki kebutuhan Maslow.


Fisiologis : lapar,haus,tidur.
Keamanan(safety) : bertahan hidup,seperti perlindungan dari perang dan kejahatan.
Cinta dan rasa memiliki : keamanan(security),kasih sayang,dan perhatian dari orang lain.
Harga diri : menghargai diri sendiri.
Aktualisasi diri : realisasi potensi diri.

Aktualisasi diri, yaitu kebutuhan tertinggi dan sulit dalam hirarki Maslow. Aktualisasi diri adalah motivasi untuk mengembangkan potensi diri secara penuh sebagai manusia.

Perspektif Kognitif. Perspektif kognitif yaitu pemikiran murid akan memandu motivasi mereka. Perspektif kognitif sesuai gagasan R.W.White (1959) mengusulkan konsep motivasi kompetensi yakni ide bahwa orang termotivasi untuk menghadapi lingkungan mereka secara efektif, menguasai dunia mereka, dan memproses informasi secara efisien.White mengatakan bahwa orang melakukan hal-hal tersebut bukan karena kebutuhan biologis, tetapi karena orang punya motivasi internal untuk berinteraksi dengan lingkungan secara efektif.

Perspektif Sosial. Kebutuhan afiliasi atau keterhubungan adalah motif untuk berhubungan dengan orang lain secara aman. Kebutuhan afiliasi ini tercermin dalam motivasi murid seperti menghabiskan waktu bersama teman dekat, orang tua  atupun guru.

Motivasi Untuk Meraih Sesuatu

Motivasi Ekstrinsik dan Intrinsik

Motivasi Ekstrinsik >> melakukan sesuatu untuk mendapatkan sesuatu yang lain(cara untuk meraih tujuan). Motivasi ekstrinsik sering dipengaruhi oleh insentif eksternal seperti imbalan dan hukuman misalnya,murid belajar keras untuk mendapatkan nilai yang baik.

Motivasi Intrinsik >> motivasi internal untuk melakukan sesuatu demi sesuatu itu sendiri (tujuan itu sendiri) . Misalnya, murid berlatih soal-soal matematika karena menyukainya.

Determinasi Diri dan Pilihan Personal
Determinasi diri berarti murid percaya bahwa mereka melakukan sesuatu karena kemauan mereka sendiri. Pilihan Personal berarti murid melakukan pembelajaran atas pilihan mereka sendiri dan mengambil  tanggung jawab personal. 

Pengalaman Optimal
Mihaly Csikszentmihalyi menggunakan istilah flow untuk mendeskripsikan pengalaman optimal dalam hidup. Ia percaya bahwa pengalaman optimal kebanyakan terjadi ketika orang mampu menguasai dan berkonsentrasi penuh dalam beraktivitas. Singkatnya, pengalaman optimal ini terjadi ketika individu terlibat dalam tantangan yang dianggap tidak terlalu sulit ataupun tidak terlalu mudah.

Proses Kognitif Lainnya

Atribusi
Teori atribusi mengatakan bahwa orang0orang termotivasi untuk menemukan sebab-sebab yang mendasari dalam usaha mereka mempelajari perilaku dan kinerjanya.

Bernard weiner mengidentifikasi tiga dimensi atribusi kausal, yaitu:
Lokus. Persepsi murid tentang kesuksesan atau kegagalan yang mempengaruhi harga diri.
Stabilitas. Persepsi murid terhadap stabilitas dari suatu sebab yang mempengaruhi ekspektasi kesuksesannya.
Daya Kontrol. Persepsi murid yang berhubungan dengan hasil emosional, seperti kemarahan, ketenangan, kecemasan, rasa bersalah, rasa malu dan sebagainya.

Motivasi untuk Menguasai.
Orientasi untuk menguasai fokus pada tugas ketimbang kemampuan mereka.
Orientasi tak berdaya fokus pada ketidakmampuan personal mereka.

Self – efficacy
Self – efficacy yaitu keyakinan bahwa seseorang bisa menguasai situasi dan memproduksi hasil positif.

Penentuan Tujuan, Perencanaan dan Monitoring Diri.  
Self- efficacy dan prestasi akan meningkatkan penentuan tujuan yang lebih konkret dan spesifik. Murid yang menentukan tujuan jangka panjang (distal) dan jangka pendek (proximal) harus menentukan rencana mereka ke depannya. Sehingga mampu mengelola waktu secara efektif, menentukan prioritas dan mampu menata. Monitoring diri adalah aspek utama dari pembelajaran dan prestasi. 

Sekian postingan dari saya pada saat menjelang UTS ini. Semoga bermanfaat bagi para pembaca....






  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar